e-ktp : cita-citamu apa?

Panggil saja namanya Mia. Dia memang belum genap 17tahun. Tapi sudah mendapat undangan dari kelurahan untuk perekaman data e-ktp, mungkin peraturannya sudah begitu. Hari itu pengalaman pertamanya membuat ktp. Mereka sekeluarga mendapat jadwal jam 14.30 untuk perekaman data di kantor kecamatan. Sekitar 4km dari rumah.

Sebelum berangkat dia sudah heboh meminta kakak perempuannya untuk memilihkan baju dan jilbab yang akan dipakai. Kakak laki-lakinya hanya menertawakan “haha heboh banget, kan bakal cuma kelihatan mata aja”. Ah, tak peduli.

Sampai di kantor kecamatan, ternyata harus antre dulu. Memang tidak terlalu banyak sih, karena sudah ada jadwal setiap jamnya. Ketika menunggu itu, mia bertanya kepada kakak perempuannya.

“Mbak, ntar di dalam ditanyain apa aja?” Di kantor kecamatan itu disediakan dua ruangan untuk tahun kelahiran genap dan ganjil. Ruang tempat perekaman data. Dia sepertinya tegang.

Kakak perempuannya menjawab : “ya ditanyain, cita-citamu apa”. Jawaban datar, santai tapi terkesan serius.

Mia terdiam, seperti memikirkan sesuatu. Kemudian bertanya lagi : “cita-citamu apa mbak?”

Kakaknya menjawab : “ya jadi dokterlah”. Kembali menjawab dengan raut wajah yang serius, sambil membayangkan dorama codeblue dan serial House. Cita-cita mulia yang hanya bertahan 2 tahun, ketika kelas1 dan kelas2 SMP.

Mia terdiam lagi. Entah memikirkan apa, atau heran dengan jawaban kakaknya itu. “trus apa lagi mbak?”

Kakaknya malah balik bertanya: “Lhah, cita-citamu apa loh?“

Mia menjawab : “emboh, apa ya..hmm.. “.

Kakak sambil tertawa bilang : “hahaa kamu percaya?”. Sambil menunjukkan ktpnya, si kakak melanjutkan : “ya cuman pencocokan data aja nduk, kamu tinggal bilang bener atau salah datamu itu”.

Habis sudah kakaknya dicubitin. “Kan aku tanyanya seriusss”.

Orang tegang memang kadang kurang berpikir logis.

Kisah lucu yang saat mengingatnya masih membuat tertawa. Buah keisengan saya. Mia, adek perempuan saya. Sepupu yang beberapa tahun terakhir ini masuk di Kartu Keluarga kami. Mia yang membuat keluarga saya semakin berwarna. Maafkan aku nnduuk 😛